Jumat, 19 Agustus 2016

Bahan Pengikat Tablet

-      Pengikat bisa berupa gula dan polimer.

- Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)
- Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa, hidroksipropilselulosa
-   Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan.


1.      Starch (amylum)
(Lachman Tablet)
-         Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
-     Dalam bentuk musilago amili 5-10%
-  Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan
-     Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan
-     Mengandung kadar air 11-14%; akan menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat (hal 161)
-  Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh musilago yang baik, tidak terhidrolisis, dan tidak mengarang
-    Pemakaian terbaik maksimal 30%. Jika dosis zat aktif besar, starch diganti dengan penghacur yang lebih baik, yaitu avicel.
-     Tablet yang mengandung amilum dengan konsentrasi tinggi menunjukkan tablet yang rapuh dan sukar dikeringkan
-   Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas yang baik dan mempunyai friabilitas yang besar, dan akan terjadinya capping pada tablet jika digunakan dalam jumlah besar


Sebagai disintegran:
-       Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan
-   Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)
-   Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air massa cetak
-   Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 °C untuk menghilangkan air yang terabisaorpsi

2.      Starch 1500
-         Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran
-    Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran
-    Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama
-   Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat
-     Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.

(Lachman Industri)
-         Aliran bagus, merupakan directly compressible starch
-    Dapat dikempa sendiri, tetapi jika dicampur dengan 5-10% obat membutuhkan lubrikan tambahan (misalnya 0,25% colloidal silicon dioxide)
-   Mengandung 10% lembab dan menyebabkan tablet menjadi lunak jika dikombinasi dengan Mg stearat > 0,5%, sebagai pengganti digunakan asam stearat

Sebagai disintegran:
-         Merupakan disintegran yang baik dan ditambahkan dalam campuran kering (dalam fasa dalam dan atau fasa luar pada metoda granulasi kering atau kempa langsung, atau dalam fasa luar pada metoda granulasi basah)
-      Perhatian: tidak boleh diberikan pada massa basah

3.      Amilum pragelatinasi
-    Merupakan pati yang sudah dimasak dan dikeringkan lagi. Dapat digunakan sebagai pengganti starch paste karena lebih mudah larut dalam air hangat tanpa pemanasan
-   Dapat ditambahkan kering ke dalam serbuk kemudian dibasahkan dengan air membentuk massa lembab

4.      Gelatin
-     Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula
-   Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras dan memerlukan disintegran yang aktif
-     Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat
-     Kelemahan: rentan bakteri dan jamur
-    Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air 2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan

5.      Larutan sukrosa
-     Membentuk granul keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sukrosa 20-85%
-     Sangat baik sebagai pembawa soluble dyes dan menghasilkan warna beragam
-    Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang lebih kohesif dari musilago amili; pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan pelindung ferrosulfat dr oksidasi
-  Senyawa lain yang pengikatnya bisa berupa gula: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen, meprobamate

6.      Larutan akasia
-  Digunakan pada konsentrasi 10-25%; untuk mengurangi mephenesin (dosis besar dan sukar digranulasi)
-     Menghasilkan granul yang keras tetapi tidak mengeras pada penyimpanan
-     Kelemahan: dapat terkontaminasi mikroba
-     Kadang ditambah lubrikan cair PEG 6000 untuk membantu pencetakan tablet dan disintegrasi tablet

7.      PVP
-     Nama dagang: Kollidon atau Plasdon
-    Inert, larut air dan alkohol, digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak mengeras selama penyimpanan (baik untuk tablet kunyah)
-  Tablet efervesen bisa dibuat menggunakan PVP dalam etanol anhidrat. Jangan menggunakan isopropanol anhidrat karena meninggalkan bau pada granul.
-    Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik dari serbuk Natrium bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.
-     PVP baik untuk tablet kunyah terutama untuk alumunium hidroksida, Mg(OH)2

8.      Selulosa
  1. Metil selulosa
-         1-5% larutan air; larutan 5% menghasilkan kekerasan yang sama dengan musilago amili
-  Dapat digunakan untuk menggranulasi soluble/insoluble powder; pengikat yang baik untuk eksipien laktosa, manitol, dan gula
-     Keuntungan: dapat dikompres cepat, tidak mengeras pada penyimpanan

b.   CMC Na
-         5-15%
-     Inkompatibel dengan Mg, Ca, Al, dan garamnya
-    Menghasilkan granul yang lebih rapuh dari PVP kecenderungan untuk mengeras; umumnya tablet mempunyai waktu disintegrasi yang lebih lama

c.   Etil selulosa
-      Larutan dalam alkohol. Low grades digunakan sebagai pengikat 2-10% dalam etanol
-  Dapat digunakan untuk menggranulasi serbuk yang sukar digranulasi: asetaminofen, kafein, meprobamat, ferofu, arat, dan dapat digunakan sebagai pengikat non air untuk serbuk yang tidak tahan air seperti asam askorbat
-    Dapat memperlambat disintegrasi

9.      Polivinil alkohol
-     Larut air, mirip akasia tapi tidak terlalu rentan dengan bakteri
-    Membentuk granul yang lebih lunak dari acacia, menghasilkan tablet yang disintegrasi lebih cepat dan tidak mengeras pada penyimpanan

10.  PEG 6000
-         Sebagai pengikat anhidrat, dimana air dan alkohol tidak dapat digunakan
-     PEG 6000 merupakan padatan putih yang meleleh pada 70-750C dan mengeras pada 56-630C

11.  N-HPC (Nisso-HPC)
-        Larut dalam air dan pelarut organik alkohol, propilen glikol, metilen klorida, aseton dan kloroform. Jika digunakan sebagai pelarut pada granulasi basah N-HPC dilaruntukan dalam air atau alkohol.

-         Cara:
  1. Melarutkan dalam air
-         N-HPC ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk kuat
-      20-30% air dipanaskan sampai 600C dan N-HPC ditambahkan perlahan-lahan sambil diaduk. Setelah itu ditambahkan sisa air. Dengan cara ini pelarutan lebih cepat.
b. Melarutkan dalam pelarut organik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua pesan dimoderasi, mohon menuliskan komentar dengan bahasa yang sopan dan isi komentar berhubungan dengan topik yang diposting. Kami akan merespons dengan segera