Senin, 20 Agustus 2018

SIFAT MEKANIK POLIMER


Sifat mekanik polimer adalah salah satu aspek yang sering banyak dipelajari. Dengan mengetahui sifat polimer, maka akan diketahui polimer tersebut cocok untuk digunakan dalam bidang apa saja. Sifat mekanik polimer yang paling penting yaitu kuat tarik dan elastisitas modulus Young. Penggolongan kualitas mekanik polimer biasanya dilakukan dengan menggunakan parameter kuat putus, kuat tekan, dan modulus Young. Pada umumnya sifat mekanik penting untuk bahan polimer bentuk film adalah kuat lumer (yield strength), kuat putus (strength at break), perpanjangan saat putus (elongation at break), dan modulus Young.
Uji kuat tarik sangat penting untuk mengetahui sifat fisik dan ketahanan. Secara umum, kuat tarik akan meningkat seiring bertambahnya panjang rantai dan ikatan silang pada polimer. Kuat putus menunjukkan kekuatan akhir bahan polimer yang dihitung dari beban pada saat putus dibagi luas penampang awal spesimen polimer, atau dapat diungkapkan dalam bentuk persamaan berikut :

σ = F / A

dimana
σ = kuat putus bahan polimer (kgf/mm2)
F = beban pada saat putus (kgf)
A = luas penampang bahan polimer (mm2)

Kamis, 02 Agustus 2018

KunjunganKemenristekdikti dalam rangka supervisi ke PUI Teknologi Material Medis, PTM BPPT


Diskusi pengembangan product advanced implan dg DR.dr. Agus Hadian Rahim, SpOT(K) dalam kunjungan supervisi ke PUI Teknologi Material Medis, PTM BPPT

Hasil utama Supervisi PUI TMM oleh tim supervisi PUI Kemenristekdikti:

 1. Tim PUI Kemenristekdikti menyarankan agar PUI TMM dapat menyelesaikan akreditasi KNAPPP, shg Absortive Capacity building nya mendapatkan penilaian penuh dan penjaminan mutu dapat terpenuhi.
2. Supervisor DR.dr. Agus Hadian Rahim menyarankan:
(a) Pengujian klinis untuk produk alkes yang telah berijin edar, telah penuhi standard internasional, studi kesetaraan dg produk proven dan bersifat sementara spt. SS 316L tidak perlu uji klinis pada pasien, kecuali untuk post marketing boleh saja dilakukan.
(b) Pelaksanaan uji klinis pada pasien sebaiknya dikoordinasikan dg Badan Litbangkes, dan juga dibuat MOU Tripartiet antara Kemenkes - BPPT - Kemenristekdikti sehingga dapat cost sharing dalam biaya uji dan penggunaan fasilitas ortopedi baik di RS vertikal dibawah Kemenkes dan RS pendidikan dibawah Kemenristekdikti. Disampaikan pada thn 2019 semua RS harus terakreditasi termasuk RS Pendidikan.


3. BPPT agar berkonsentrasi di produk alkes yg banyak menggerus pendanaan BPJS/JKN, urutannya : Cardiac implants spt stent jantung, implan trauma, spt implan orthopedi(urutannya: traumatic, hip arthoplasty, tulang belakang dan lutut TKR)


4. Untuk mendorong hilirisasi inovasi implan SS 316L BPPT, akan dicarikan waktu untuk melakukan factory visit oleh komunitas tim dokter orthoped ke industri mitra BPPT yang akan melakukan produksi massal implan tulang SS 316

5. Implan graft: allograft yang produk lokalnya buatan RSU Soetomo dengan bahan bovine, masih diperlukan produk DN lainnya untuk pemenuhan kebutuhan nasional dan hasil yang sudah dicapai BPPT perlu dihilirisasi ke industri lebih lanjut.