Diskusi pengembangan product advanced implan dg DR.dr. Agus
Hadian Rahim, SpOT(K) dalam kunjungan supervisi ke PUI Teknologi Material
Medis, PTM BPPT
Hasil utama Supervisi PUI TMM oleh tim supervisi PUI
Kemenristekdikti:
2. Supervisor DR.dr. Agus Hadian Rahim menyarankan:
(a) Pengujian klinis untuk produk alkes yang telah berijin
edar, telah penuhi standard internasional, studi kesetaraan dg produk proven
dan bersifat sementara spt. SS 316L tidak perlu uji klinis pada pasien, kecuali
untuk post marketing boleh saja dilakukan.
(b) Pelaksanaan uji klinis pada pasien sebaiknya
dikoordinasikan dg Badan Litbangkes, dan juga dibuat MOU Tripartiet antara
Kemenkes - BPPT - Kemenristekdikti sehingga dapat cost sharing dalam biaya uji
dan penggunaan fasilitas ortopedi baik di RS vertikal dibawah Kemenkes dan RS
pendidikan dibawah Kemenristekdikti. Disampaikan pada thn 2019 semua RS harus
terakreditasi termasuk RS Pendidikan.
3. BPPT agar berkonsentrasi di produk alkes yg banyak
menggerus pendanaan BPJS/JKN, urutannya : Cardiac implants spt stent jantung,
implan trauma, spt implan orthopedi(urutannya: traumatic, hip arthoplasty,
tulang belakang dan lutut TKR)
4. Untuk mendorong hilirisasi inovasi implan SS 316L BPPT,
akan dicarikan waktu untuk melakukan factory visit oleh komunitas tim dokter
orthoped ke industri mitra BPPT yang akan melakukan produksi massal implan
tulang SS 316
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semua pesan dimoderasi, mohon menuliskan komentar dengan bahasa yang sopan dan isi komentar berhubungan dengan topik yang diposting. Kami akan merespons dengan segera